Senin, 31 Desember 2012


Artikel :
SYARAT-SYARAT MENGHAFAL AL-QUR’AN
Mengahafal Al-Qur’an adalah pekerjaan yang mulia di sisi Allah SWT. Bahwa orang –orang yang selalu membaca Al-qur’an dan mengamalkan isi kandungannya adalah orang –orang yang memiliki keutamaan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Karena demikian, setiap kaum Muslimin mempunyai minat yang besar untuk menghafal Al-Qur’an. Untuk dapat menghafal Al-qur’an dengan baik, seseorang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.      Niat yang ikhlas
Pertama yang harus diperhatikan oleh orang yang akan menghafal Al-Qur’an adalah mereka harus membulatkan niat menghafal Al-Qur’an hanya mengharap Ridho Allah SWT, Allah SWT berfirman :

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus".

                                Menurut Dzun Nun Al-Mishri ada 3 ciri keikhlasan :
a.       Menanggapi segala celaan dan pujian dari orang lain dengan sikap yang sama.
b.      Tidak pernah mengingat-ingat atau menyebut-nyebut perbuatan baik yang pernah dilakukan terhadap orang lain.
c.       Mengharapkan balasan hanya dari Allah SWT semata bukan dari manusia.

Tetapkanlah niat menghafal Al-Qur’an hanya semata-mata mengharap Ridho Allah SWT, ssehingga di hari kiamat kelak benar-bena mendapat syafa’at dari Al-Qur’an yang selalu dibacanya. Ciri-ciri orang yang ikhlas dalam menghafal Al-Qur’an adalah :
a.       Berusaha dan sungguh-sungguh dalam menghafal walaupun menemui banyak hambatan dan rintangan.
b.      Selalu mudawwamah ( langgeng) membaca Al-Qur’an dan mengulang hafalan untuk menjaga hafalannya.
c.       Mengulang hafalan tidak sekedar hanya akan musabaqoh atau karena ada undangan khotaman/sima’an.
d.      Tidak mengharap pujian atau penghormatan ketika membaca Al-Qura’an.
e.       Tidak menjadikan Al-Qur’an untuk mencari kekayaan dan kepopuleran.

2.      Mempunyai Kemauan yang Kuat
Menghafal Al-qur’an sebanyak 30 juz, 114 surat, dan 6666 ayat bukanlah pekerjaan yang mudah. Mengahafal ayat-ayat Al-Qur’an sangat berbeda dengan menghafal bacaan- bacaan lain, apalagi bagi orang ‘ajam (non arab) yang tidak menggunakan bahasa arab sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga sebelum menghafal orang ‘ajam harus pandai terlebih dahulu membaca huruf-huruf arab dengan baik dan benar. Oleh karena itu diperlukan kemauan yang kuat dan kesabaran yang tinggi agar cita-cita menjadi seorang tahfid bisa tercapai.
Menghafal Al-Qur’an memerlukan waktu yang relatif lama antara 3 sampai 5 tahun, walaupun pada sebagian orang yang mempunyai intelegensi tinggi sehingga bisa lebih cepat dalam menghafal.
3.      Disiplin dan Istiqomah Menambah Hafalan  

Diantara hal yang harus diperhatikan bagi seorang yang ingin menghafal Al-Qur’an hendaknya selalu bersemangat setiap waktu dan menggunakan seluruh waktunya untuk menghafal semaksimal mungkin. Tidak boleh berpuas diri dengan ilmu yang sedikit, belajarlah terus sehingga mampu lebih dari itu. Tetapi juga tidak boleh memaksimalkan diri diluar batas kemampuannya, karena khawatir akan menimbulkan rasa jenuh dan justru akan sedikit yang diperoleh.
Seorang calon tahfid harus disiplin dan istiqomah dalam menambah hafalan. Harus gigih memanfaatkan waktu senggang, cekatan, kuat fisik, bersemangat tinggi, menguranggi kesibukan-kesibukan yang kurang ada gunanya, seperti bermain dan bersenda gurau. Sayyidina Umar Bin Khottob pernah berpesan “ belajarlah kalian sebelum kalian jadi pemimpin”. Artinya bersungguh-sungguh dengan segenap kemampuan ketika masih berkedudukan menjadi rakyat dan sebelum menjadi pemimpin. Ketika menjadi pemimpin yang dianut, tidak ada waktu lagi untuk belajar.
4.      Talaqqi kepada Seorang Guru

Seorang calon Hafidh hendaknya berguru ( talaqqi) kepada seorang guru yang Hafidh Qur’an, mantap agamanya dan ma’rifat serta guru yang telah dikenal mampu menjaga dirinya. Muhammad bin Sirrin dan Annas Bin Malik pernah mengatakan:
“Ilmu itu agama, maka perhatikanlah orang-orang yang hendak kalian ambil agamanya”

            Seorang murid harus menatap gurunya dengan penuh hormat dan menyakini bahwa gurunya adalah orang yang unggul. Sikap demikian lebih mendekatkan seorang murid untuk memperoleh kemanfaatan ilmu.
            Seseorang yang mempunyai keinginan untuk menghafal Al-Qur’an hendaknya mencari seorang guru yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Hafal Al-Qur’an 30 Juz
b.      Mempunyai silsilah guru sampai kepada Nabi Muhammad SAW
c.       Berakhlakul karimah \
d.      Selalu memberikan nasihat
e.       Berakhlak Terpuji 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar